Wednesday, November 21, 2012

Perlengkapan Haji

Berikut ini coba saya share beberapa perlengkapan yang menurut saya dibutuhkan selama perjalanan haji. Tentunya perlengkapan yg dibawa ini belum tentu sama dengan bawaan jama'ah haji yg lain, sekalipun berangkat dari Eropa, ataupun dari biro haji yg sama. Akan tetapi hampir-hampir mirip lah... Sebelum mempersiapkan bawaan, tentu akan lebih baik jika bisa memastikan fasilitas yg akan didapat nantinya selama haji.

1. Buku-buku dan ATK : Agenda, blocknote (saya bawa buku khusus unt saya jadikan diary), alat tulis, Buku-buku ttg haji-dzikir-do'a-ziarah, Al Qur'an terjemah (sy bawa yg ukuran sedang, jadi bisa dibawa kemana-mana dan bisa masuk tas. Meskipun kl perginya ke masjid, banyak juga Al Qur'an yg bisa dipinjam).

2. Elektronik
- HP dan charger
- Tablet dan charger --> optional. saya bawa ini karena barangkali bisa berkomunikasi dg keluarga via skype
- Kamera dan charger
- kartu telepon Arab Saudi --> Alhamdulillah dari Milli Gorus kami mendapat kartu telpon "Mobily", musti diselipkan di dalam dompet agar tidak tertinggal. Sehingga sesampainya di Jeddah, kita sudah bisa mengaktifkan nomor ini. Satu fasilitas Mobily yang saya suka adalah dia menawarkan menelepon ke nomor internasional dengan tarif lokal (bisa memilih 2 nomor tertentu, saya pilih 2 nomor itu orang tua dan saudara di Indonesia. hanya 55 cent SR per menit)
- Daftar nama, alamat dan telpon penting

3. Dokumen
- Paspor dan kartu imunisasi -->Kalau pengalaman saya, kedua dokumen ini yg tadinya dibawa oleh biro haji untuk pengurusan visa, pada saat hari -H- keberangkatan, kedua dokumen ini diberikan kembali kepada kita di bandara. Sehingga memperkecil kemungkinan tertinggal/terselip di rumah/tidak terbawa saat berangkat.
- ID yang masih berlaku --> pastikan juga bahwa ID kita masih berlaku saat kita kembali dari perjalanan haji. Kalau tidak, bisa akan menjadi masalah karena ID ini juga akan diperiksa setiap keluar masuk bandara (dalam kasus saya, bandara yg saya maksud adalah bandara di Brussels, karena saat transit di negara lain, pemeriksaan hanya meliputi paspor dan tiket/boarding pass).
- FC resep dokter --> jika membawa obat-obat pribadi

4. Obat-obatan
- Tensoplast dan betadine
- Minyak angin, vicks
- Counterpain
- Multivitamin
- Obat demam, batuk, pilek, flu
- Obat penunda haid : saya mendapat resep Microgynon 30 dari dokter pribari saya, Alhamdulillah cocok. obat ini diminup setiap hari (tdk boleh lewat 24 jam minumnya, karena bisa berkurang khasiatnya).
- Obat-obatan pribadi lainnya yg diperlukan

5. Perlengkapan perawatan tubuh
- Payung/kacamata hitam/topi
- sunblock, lotion/pelembab
- Vaseline pure
- Sabun mandi dan shampoo non parfume --> sebenarnya kosmetika non parfum ini hanya dilarang saat ihram. hanya saja karena saya ingin simple (tidak membawa dua jenis, berfarfum dan tidak).
- Lipgloss
- Tawas
- Pasta gigi dan sikat gigi
- Untuk perempuan : panty liner/pembalut non parfume
- Gunting kecil dan sisir
- Tisu basah non parfume
- Face spray --> tambahan
- Alat potong kuku, alat cukur, peniti, karet gelang, cotton bud, benang jahit dan jarum.
* Pengalaman saya, beberapa jenis kosmetika (sabun, shampoo, sabun cuci, tisu basah, pembalut/panty liner) yang non parfume bisa dicari di Kruidvat. Untuk sabun, shampo, sabun cuci bisa merek Neutral. Tisu basah untuk sensitive, merek Kruidvat. Panty liner/pembalut merek Lady (cek yg tdk ada parfum/aroma). Lipgloss juga bisa dipilih yg netral, tidak ada aroma2 khusus.

 **tanpa bermaksud ngiklan looh... sekedar sharing aja, beberapa produk non parfum yang saya dapat di kruidvat**

6. Perlengkapan masak dan cuci --> ini optional, jika ingin mencuci di loundry, tentunya tidak perlu membawa perlengkapan cuci+jemur. Begitu juga jika biro hajinya sudah menyediakan makan atau berencana untuk membeli/tidak masak sendiri, maka perlengkapan masak tidak perlu dibawa.
- Rice cooker + beras --> pengalaman saya dengan MG, bawaan saya ini tdk terpakai. krn alhamdulillah MG menyediakan makan 3x/hari yang menunya sering "nasi" (setiap hari selalu ada nasi). Malah akhirnya beras yang saya bawa, saya kasih ke orang Indo yg bekerja di sana).
- mie instan
- cemilan : muesli bar
- makanan kering : abon, kering tempe
- alat makan plastik secukupnya
- Jepitan baju dan tali jemuran
- hanger baju
- deterjen non parfume
- setrika kecil
- kantung plastik (saya bawa diepvrieszaakje)

7. Pakaian
- Untuk ihram laki-laki : kain ihram 1-2 stel, celana dalam tak berjahit 3 ps, sabuk haji, Sandal (yang tidak menutupi jari kaki dan mata kakinya).
- Untuk ihram perempuan : pakaian muslimah yang sesuai syar'i (saya bawa 2 abaya dan jilbab/mukena atasan, plus kaus kakinya)
- Pakaian sehari-hari : 2-3 stel (kumplit pakaian luar plus pakaian dalam)
- Kaos dalam berkantung : 2-3 --> kantungnya diperlukan untuk menyimpan dompet/dokumen yang berharga.
- Pakaian tidur : 1-2
- kaos kaki bawa 6 pasang --> pengalaman saya, karena seringnya pakai kaus kaki dimana-mana, maka kaus kaki cepat rusak/perlu diganti. Ada baiknya juga bawa alas kaki tambahan, sehingga kaki lebih hangat dan "melindungi" kaos kaki juga.
- Jaket/sweater/syal 1--> saat keluar malam hari, terkadang cuaca dingin/angin, sehingga pakaian hangat ini mungkin diperlukan
- Handuk besar dan handuk kecil
- Sleeping bag --> ini dipakai saat bermalam di Mina, Muzdalifah dan Arafah. Tapi bisa juga dibeli disana.
- Sarung --> bisa berfungsi sebagai selimut
- Tas untuk sandal dan makanan --> saat ke masjid, kita butuh tempat yang simpel untuk menyimpan bawaan kita.
- Masker --> masker ini sangat membantu untuk meminimalisir/menyaring udara kotor yang kita hirup

Demikian list barang yang menurut saya penting untuk dibawa, insya Allah semua itu bisa dibawa dalam 1 tas koper besar dan 1 bagasi, plus 1 tas kecil untuk dokumen penting.

Selama di sana, sangat dianjurkan untuk memakai identitas diri (dalam bentuk syal, topi, kartu nama, atau rompi). Barang berharga hendaknya disimpan rapi dan memakai gelang identitas maktab.

Semoga list ini bermanfaat, khususnya bagi calon jama'ah haji Indonesia yg berangkat dari luar negeri.


Wednesday, November 14, 2012

Hikmah Persiapan Haji

Hari demi hari berlalu begitu cepat... tak terasa jadwal keberangkatan ke tanah suci semakin dekat. Semakin dekat, ada aja hal-hal kecil masih terlewat. Tak jarang, telpon kanan-kiri untuk tanya ini-itu. ALhamdulillah tidak sedikit teman-teman di sini yang menawarkan bantuan, meminjami perlengkapan, bahkan ikut membelikan beberapa kebutuhan kami. Semoga Allah membalas kebaikan mereka semuanya, mulai dari yang memberikan informasi-informasi penting, yang sudah berbagi pengalaman haji, yang meminjami buku-buku dan perlengkapan haji, yang membelikan beberapa kebutuhan haji, yang mengantar ke stasiun, yang mengantar ke bandara, yang mendo'akan, yang mau dititipi tanaman kami, yang membawakan kami bekal untuk di perjalanan, yang memberikan "salam tempel" (meski di LN, ada juga budaya ini ya...alhamdulillah), yang menjemput kami di bandara, yang menyambut kami sehingga kami tidak merasa "sendiri", yang repot-repot menyiapkan makanan untuk kami (yang ternyata masih cukup sampai 3 hari ini), sampai yang bersilaturrahmi sehingga kami pun merasa masih berada di tengah-tengah keluarga besar muslim Indonesia di Belgia. Jazaakumullohu khoir katsir...

Selama melakukan persiapan haji yang semakin heboh di detik-detik akhirnya, banyak hikmah yang saya dapatkan, di antaranya adalah :

1. Semakin dekat dengan hari -H- keberangkatan haji, semakin sibuk pula persiapannya, ada saja yang kurang.
--> saya membayangkan seandainya jadwal keberangkatan haji yang sudah kita ketahui ini di-analog-kan dengan jadwal kematian. maka pastilah kita sibuk "berbekal". Sibuk menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan agar tidak ada yang terlewatkan. Tetapi, masalahnya adalah kita tidak tahu jadwal kematian kita. Ya Allah...semoga dengan ketidaktahuan kita tentang kapan kita akan "kembali kepada-Nya", tidak mengurangi semangat kita untuk terus "berbekal". Bukankah ada nasihat bagi orang yang beriman, "Bekerjalah seolah-olah kamu mati seribu tahun lagi dan beribadahlah seolah-olah kamu mati esok hari". Mari kita terus menyempurkan bekal abadi kita...bekal ketaqwaan...

2. Betapa sebuah kepasrahan berbuah pertolongan dari Allah.
--> yang saya pahami dari sebuah kepasrahan adalah tidak berpangku tangan. Itu juga yang diajarkan oleh ustadz/ustadzah di pengajian-pengajian. Dan itu pula yang saya coba lakukan, saat saya bingung mencari sesuatu (terkait kelengkapan haji), coba bertanya pada teman. Bahkan, kami sendiri menjadwalkan untuk bersilaturrahmi kepada beberapa teman yang sudah berangkat haji secara khusus, untuk mendapatkan informasi, nasehat dan sharing pengalaman mereka, yang terkadang hal-hal itu lebih detail dari apa yang tertulus di buku-buku panduan manasik haji. Alhamdulillah, pertolongan Allah pun datang melalui mereka. Banyak yang tidak hanya berbagi cerita, tetapi juga bersedia meminjamkan barangnya untuk kami pakai, ada yang membelikan beberapa keperluan haji, ada yang mengirimkan buku-buku panduan ibadah haji. Laa haula walaa quwwata illa billah... banyak sekali support materiil dan immateriil yg saya dapatkan.

3. Training to be patient
--> Banyak sekali rekan dan ustadz yang berpesan bekal terbesar bagi calon jama'ah haji adalah bekal kesabaran. dan ternyata sabar itu musti dimulai dari sekarang, sebelum berangkat haji. Bersabar saat apa yang dicari belum didapatkan. Sabar saat harus menunggu. Sabar untuk urusan ini dan itu... sabar dan sabar. Innalloha ma'a sobiriin...

4. CJH Mandiri
--> seperti yang sudah saya ceritakan di tulisan sebelumnya, bahwa berangkat haji dari sini menuntut kami untuk menjadi CJH yang mandiri. Ini salah satu keuntungan yang saya rasakan. Dimana kami merasa musti sungguh-sungguh belajarnya, memahami betul-betul Fiqh Haji. Alhamdulillah berbekal buku-buku kiriman dari Indonesia, buku2 kiriman dari teman di Belanda (yang berangkat haji dg biro haji Indonesia), beberapa file/buku yang sempat kami download, beberapa video di youtube, itu semua sangat membantu persiapan ini. Karena biro haji yang kami ikuti adalah Milli Gorus, biro haji Turki. Selama di sana pun mereka akan berbahasa Turki. Belajar dari pengalaman saat seminarie kemarin, bahwa tidak selalu ada penerjemah. So, kita harus memahami syariahnya. meski kami juga sangat mengharapkan mereka menyediakan penerjemah, at least dalam bahasa belanda. Selain itu buku-buku tentang ziarah di mekah dan Madinah pun harus kami baca jauh2 hari, sehingga ketika kami berziarah, kami pun sudah mengetahui secara garis besarnya. Ada salah satu buku yang berisi tempat-tempat bersejarah di Mekah dan Madinah, yang berbahasa Turki itu pun tampak cukup "menggiurkan" untuk dibaca. Meski saya harus mencari orang yang bisa menerjemahkannya ke dalam bahasa yang saya mengerti (Alhamdulillah, berkat bantuan sister Afra, muslimah Turki yg tinggal satu gedung dengan saya, saya bisa sedikit mengerti beberapa kosakata Turki. Dia berusaha menerjemahkannya dalam bahasa Inggris).

Alhamdulillah... semoga segenap persiapan untuk menjadi tamu Allah ini mendapat ridlo-Nya, dan hikmahnya bisa kita pelajari bersama. insya Allah...

Labbaikallohumma labbaik...
labbaik kalaa syarii kala kalabbaik...

Manasik Haji ala KPMI

Alhamdulillah...bersyukur sekali kami (akhirnya) bisa berangkat haji dari belgia. Meski tidak ada sanak saudara, alhamdulillah banyak teman dan keluarga "baru" yg sangat membantu persiapan kami. Termasuk juga inisiatif dari rekan-rekan di KPMI (Keluarga Pengajian Muslimin Indonesia Belgia) untuk menyelenggarakan manasik haji sendiri. Bersyukuuur sekali, karena sebagaimana yg sudah saya ceritakan sebelumnya, saya sempat sekali saja mendapatkan manasik melalui biro haji yang kami ikuti dengan segala keterbatasannya.

5 Oktober 2012

Bertempat di kediaman salah seorang CJH , Bu Inda, di Brussel, kami para calon jama'ah haji berkumpul bersama. Sekitar belasan orang yang hadir (total CJH Indo th ini adalah 15 org, 2 org berangkat dr Gent, 3 org berangkat dg Milli Gorrus dan 10 org berangkat dg koperasi KJRI Jeddah/luneg). Tidak semuanya bisa hadir memang, karena kesibukan masing-masing, akan tetapi sebagian besar bisa hadir. Ditambah lagi dengan rekan-rekan yang sudah pernah berangkat haji pun berkenan hadir untuk bisa berbagi pengalaman.

Manasik haji di sore hari itu di-handle langsung oleh Ust. Umar Baktir. Beliau sewaktu kuliah di Mesir dulu sembat ikut membantu menjadi guide untuk para jama'ah haji Indonesia, tentu dengan kafa'ah ilmu dan kemampuan berbahasa Arab yang beliau miliki. Alhamdulillah...

Acara berlangsung "gayeng" dan serius tapi santai. Semuanya antusias menyimak, bahkan beberapa kali ada juga yang bertanya, termasuk saya yg sudah menyiapkan beberapa hal yg ingin ditanyakan sejak dari rumah tadi. Alhamdulillah semuanya dijawab oleh Ust Umar, bahkan beberapa teman pun ikut menambahkan. Selanjutnya, Ust Umar juga memperagakan cara memakai kain ihram bagi laki-laki. untuk muslimahnya, ust. Umar cukup menunjukkan gambar baju/pakaian muslimah yang benar agar para cjh bisa mempersiapkan.

Akhirnya, acara pun ditutup dg sholat berjama'ah kemudian menikmati hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah dan ada juga "buah tangan" dari kami-kami yg hadir. Ada sajian pembuka empek-empek. menu utama, soto betawi. sampai aneka cemilan. Alhamdulillah...

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Berikut ini saya share paparan yang yg disampaikan oleh ust Umar baktir. Semoga bermanfaat...

Ibadah bisa digolongkan menjadi 4, yaitu :
1. ibadah jasadiyah --> sholat
2. ibadah qalbiyah --> dzikir
3. ibadah maaliyah --> zakat
4. ibadah yang merupakan kombinasi dari jasadiyah, qalbiyah dan maaliyah --> haji
Mengingat sedemikian kompleksnya ibadah haji ini, maka perlu persiapan yang sebaik-baiknya.

1. Mantapkanlah niat, yakni berangkat haji hanya untuk mengharap ridlo Allah.
2. Pergunakan kesempatan sebaik-baiknya di sana untuk beribadah --> "aji mumpung"
3. Mekkah adalah "taman mini"nya akhirat. Maka perbanyak tafakur saat di sana. Jika menemukan hal-hal yang tidak pas, jangan mudah menyalahkan orang lain.
4. Bawa bekal sabar sebanyak-banyaknya --> khususnya buat pasutri. Yess! poin ini sepertinya memang diperuntukkan bagi kami yang berangkat haji bersama pasangannya. tapi kenapa? menurut cerita dari pak Umar dan juga yg lain, di sana nanti...ada aja ujian untuk kita. dan bagi yang berangkat bersama pasangannya, ada aja hal yang memungkinkan memicu adanya pertengkaran, meskipun karena hal-hal kecil. oleh karena itu, perlu membawa bekal sabar sebanyak-banyaknya. Bismillah... smg kami nanti bisa melaluinya dengan baik...
5. Ketahui pahwa keistimewaan sholat di Masjidil haram itu adalah 1 : 100 ribu. begitu pula di Masjid nabawi 1 : 1000. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan untuk bisa memperbanyak ibadah, khususnya sholat, di kedua masjid tersebut.

Syarat wajib haji : Islam, baligh, sehat
Rukun haji : Ihram, wukuf, tawaf ifadhah, sa't tahallul, tertib
Wajib haji : Niat ihram dari miqat, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumrah.

Pakaian ihram laki-laki terdiri dari 2 lembar kain tak berjahit, alas kaki (yang terbuka bagian depan/jari-jarinya dan mata kakinya), aksesoris lainnya boleh dipakai (seperti jam tangan, sabuk, tas, dsb).
Pakaian ihram perempuan : pakaian muslimah yang menutup aurat dan tidak melanggar ketentuan syar'i (boleh berjahit).

Ada beberapa hal yang harus dipahami :
- Pahami runtutan ibadah haji-umrah (ketahui mana yg wajib, mana yg rukun dan mana yg sunnah, juga apa yg dilarang)
- Do'a-do'anya tidak harus semuanya hafal. Bisa dibaca saja dengan membawa bukunya.
- Saat tawaf, jangan sampai terjatuh, ikuti arus saja. dan kita harus dalam keadaan "suci".
- jangan usil dengan ibadah orang lain. Di sana nanti akan sangat memungkinkan sekali kita melihat orang dengan tata cara ibadah yang agak berbeda dengan yang biasa kita lakukan. hal ini dikarenakan mungkin mereka menggunakan madzhab yang berbeda. So, jangan sibuk menilai atau mengomentari ibadah orang lain, sebaliknya sibukkan diri untuk beribadah kepada Allah.
- Jika akan melakukan umrah sunnah (di luar umrah wajib), maka miqat/niat ihram bisa dilakukan di Tan'im (sekitar 7 km dari Masjidil Haram). biasanya di masjid Aisyah. Untuk menuju kesana, ada kendaraan umum.
- Saat wukuf di Arafah, perbanyak baca Al Qur'an, dzikir, do'a dan mendengarkan khutbah. Jangan lewatkan detik-detik ini, karena waktu wukuf adalah salah satu waktu yg mustajabah.
- Batu yang akan digunakan untuk melempar jumrah bisa dicari di Mina/Muzdalifah.
- Selama di sana, kondisi kesehatan tubuh harus dijaga betul-betul. Apalagi dengan perbedaan suhu yang cukup drstis. --> tidak disarankan minum es, soft drink dan buah anggur. Makan makanan yang bersih dan sehat. Gunakan masker jika dibutuhkan.

Demikian sharing ini...semoga bermanfaat...