Alhamdulillahirobbil 'alamin...akhirnya kami menjatuhkan pilihan untuk berangkat ke tanah suci bersama rombongan Turki. Bukan tanpa alasan kami memilih Milli Gorus ini...dan tentunya berharap, bahwa Allah meridloi perjalanan suci ini. Setelah kami melengkapi seluruh persyaratan administrasi dan keuangan, kami diundang untuk menghadiri seminarie (semacam manasik haji) bersama calon jamaah haji yang lain.
15 September 2012
Alhamdulillah, hari itu, jam 2 kurang seperempat, kami sudah berada di kantor Milli Gorus. Sesampainya di pintu gedung bercat biru itu, tak tampak keramaian. Entahlah...apakah belum pada datang? atau acara sudah dimulai? Kulirik jam di HP, ya..sudah masuk waktu Dhuhur. Akhirnya aku dan suami pun "berpisah" menuju tempat sholat. Ooo... ternyata mereka sudah memenuhi mushola yang berada di lantai satu gedung ini. Tak seorang pun yang kukenal, tapi tak ragu kami saling melempar senyum. Sholat pun dimulai...
Seusai sholat, kami semua berbondong-bondong menuju ruangan di lantai dasar yang telah dipersiapkan untuk acara "manasik" hari ini. Setidaknya telah berkumpul 200-an orang, yang sebagian besarnya adalah laki-laki. Kira-kira muslimahnya hanya 50-an orang saja. Aku memilih duduk di baris ketiga.
Tak lama kemudian, salah seorang penyelenggara mulai "bersuara". Ya Allah...bahasa apa ini? tak satu pun kata yang keluar dari bapak itu kumengerti. Jidatku pun mulai berkerut-kerut rasanya, menebak-nebak isi pembicaraan itu. Kucoba bicara pada sebelahku, gagal. Saudari yang berjilbab hitam itu hanya bisa berbicara dalam bahasa Turki. Alhamdulillah...pertolongan Allah datang. Saudari muslimah yang duduk di depanku menoleh dan menyapaku dalam bahasa Belanda. Dia menjelaskan apa yang disampaikan si bapak, bahwa seminarie ini akan disampaikan dalam bahasa Turki dan diterjemahkan dalam bahasa Arab. Bahasa belanda?? seingatku, mereka dulu pernah berjanji akan memperhatikan kami, yang tidak bisa berbahasa Turki, dengan menyediakan penerjemah bahasa belanda. Hmm...mungkin karena jumlah kami sedikit, jadi mereka tidak terlalu memperhatikan. Saudari yg duduk di dedapnku, yang belakangan kuketahui bahwa namanya adalah Zahra, menawarkan bantuannya. Dia bersedia menerjemahkan apa yg disampaikan panitia. Alhamdulillah... Solved! Tapi, tak lama kemudian...ada saudari yang lain, yang duduk sekitar 3 kursi dariku berkata, sebaiknya aku pindah ke depan. Biasanya akan diterjemahkan dalam bahasa belanda koq. Sebenernya aku agak ragu dengan apa yang disampaikannya, tapi kemudian dia membantuku mencari tempat duduk di deretan pertama (bersama mereka-mereka yang paham bahasa Arab). Sudah beberapa kalimat yang kudengar, tapi tak ada satu pun yang disampaikan dalam bahasa belanda. Yaah...keraguanku ternyata benar. Seandainya, aku duduk di belakang, pasti sister yang baik hati itu sudah menjelaskan isinya. Aku pun bertanya pada sebelahku, alhamdulillah ibu-ibu ini bisa sedikit berbahasa belanda. Dia menyebutkan bahwa sebentar lagi kami akan diabsen terlebih dahulu, baru kemudian pengarahan tentang haji akan disampaikan.
Nama-nama kami disebutkan satu persatu. dan setelah si bapak itu memanggil nama suamiku, dia menyebutkan namaku juga. Aku pun mengangkat tangan. Sekitar 200-an nama disebutkan... nama-nama asing, yang sebagian besar identik dengan nama-nama Turki.
Setelah sesi "absen", dimulailah pengarahan tentang ibadah haji. Kali ini waktu terasa begitu cepat dan aku sama sekali NOL, tidak mengerti. hanya beberapa hal saja yang bisa kucatat, selebihnya...entahlah. Sekali lagi pertolongan Allah datang, orang yang duduk di belakangku "menjawil" bahuku. Dia bilang bahwa akan membantu untuk menerjemahkan dalam bahasa belanda. Alhamdulillah... Setelah beberapa kali kami saling berbincang, ternyata ada ibu-ibu yang merasa terganggu. Akhirnya, aku memilih diam dan sesekali bertanya pada saudari yg duduk di belakangku, Gulay namanya.
Aku merasa banyak lost informasi, akhirnya di salah satu daftar pertanyaan yang kubuat untuk panitia, kusisispkan permohonan resume dari pengarahan ini dibuat dalam bahasa Belanda. Semoga mereka bisa memenuhi permintaanku... (meski permintaanku blm terpenuhi, alhamdulillah suami mendapat informasi yg cukup lengkap dari temen duduknya...:))
Pada acara ini, kami dijelaskan tentang persiapan haji, perlengkapan haji, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan selama di Mekah dan Madinah, serta dijelaskan pula tatacara ibadah haji, termasuk diperagakan tatacara memakai baju ihram untuk laki-laki. Kemudian mereka menyebutkan pula, apa saja perlengkapan yang akan kami terima.
Perlengkapan haji yang diterima olrh setiap calon jama'ah haji adalah : air zam-zam @ 20 lt (10 liter diberikan hari ini dan sisanya diberikan sepulang haji), kain ihram (laki-laki), jilbab 2 lembar (perempuan), rompi "Milli Gorus" (laki-laki), tas dokumen, tas kecil, tas sandal, tas tangan ukuran besar, sikat gigi dan pasta gigi, kartu telepon Arab Saudi, sajadah tipis dan aneka buku-buku (yang sayangnya semuanya berbahasa Turki...kaga' ngerti dah:'( ). Alhamdulillah, 'ala kulli hal...banyak bener oleh-olehnya.
Seusai penjelasan, kami diminta untuk menuliskan nama-nama yang akan menjadi teman sekamar di hotel nanti. Wah...aku pun melayangkan pandangan. Kuberanikan bertanya, tapi ada yang bilang hanya mengerti bahasa Turki. Wah... aku harus mencari orang yang bisa berbahasa belanda agar bisa membantuku di sana nanti. Akun pun masih tolah-toleh, di saat yang lainnya sudah menuliskan nama-nama di kertas-kertas kecil yang disediakan. Hmm.. sepertinya mereka sudah pada saling mengenal. Aku pun bertanya pada Gulay, muslimah yang duduk di belakangku. kutanyakan padanya, apakah dia kenal muslimah yang berbahasa Belanda? saya ingin sekamar dengannya. Alhamdulillah...dia langsung menawarkan agar aku bergabung bersamanya. Meski dia orang Turki, Gulay tinggal di Genk. Salah satu kota di timur belgia yang berbahasa Belanda, sebuah kota dimana setahun lamanya aku menemani suamiku menuntut ilmu. Alhamdulillah, kami sekamar ber-enam. Semoga nanti kami kompak dan saling membantu. Aku pun mengucap banyak terima kasih padanya.
Acara seminari kali ini pun disudahi dengan do'a, dan sekali lagi kami diabsen untuk menerima paket perlengkapan haji-nya.
Alhamdulillah...banyak pertolongan Allah yang kurasakan. Semoga Allah terus memberikan pertolongan-Nya sampai pelaksanaannya nanti...aamiin...
ini dia oleh-oleh dari "seminarie" kali ini...Alhamdulillah...