Thursday, September 27, 2012

Persiapan Naik Haji (1)



Assalamu'alaykum semuanya,

Pada tulisan-tulisan saya sebelumnya, kebanyakan "menyentuh" ranah ruhiyah (persiapan ruhiyah). Padahal, persiapan untuk berangkat haji ini mencakup semua hal, yaitu ruhiyah,  maali, jasmani, ilmu dan informasi, mengingat bahwa haji adalah ibadah yang cukup komplit (jasmani-rohani-maali). Insya Allah, di tulisan ini dan berikutnya akan coba saya share pengalaman saya (dan juga teman) yang berangkat haji dari Eropa, khususnya Belgia.

1. Persiapan ruhiyah :
Persiapan ruhiyah ini mencakup segala persiapan yang bersifat rohani, karena HAJI adalah suatu ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Bahkan dijadikan sebagai salah satu dari lima rukun Islam, artinya merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam (yang mampu).
Ketika kita meyakini bahwa HAJI adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah, maka tanamkanlah cita-cita atau NIAT dalam hati untuk pergi haji ke baitullah. Buat yang belum pernah punya niat untuk haji, ayooo...mulai sekarang diniatkan yaaa....
Lalu, niat itu, mari kita komunikasikan kepada Allah...sebaga Dzat Yang Maha Kuasa, tentunya kita juga mengupayakan dengan menjalankan ikhtiar yang bisa dijalani.
Selanjutnya kalau mungkin saatnya semakin dekat, berupayalah untuk meretas jalan menuju haji yang mabrur. Meluruskan niat...menunaikan ibadah haji untuk mengharap ridlo Allah SWT.

2. Persiapan maali
Haji adalah sebuah ibadah yang diwajibkan bagi mereka yang "mampu", di antara makna mampu ini adalah mampu secara finansial. Bagi kita yang berangkat dari Eropa, khususnya Belgia, biaya ONH tahun 2012 adalah sekitar 3500-4000 Euro.
Bagi saya yang ikut rombongan Milli Gorus (rombongan Turki), ONH th 2012 yang dikenakan tiap orang adalah 3.445 Euro (tahun lalu ONH-nya sebesar 3295 Euro). Biaya itu mencakup pengurusan visa, tiket pesawat, bus dari hotel ke Masjidil Haram, makan 3 kali sehari dan kesehatan. Biaya itu tentunya belum termasuk untuk jajan di luar, beli oleh-oleh, dan lain sebagainya. Jadi perlu disediakan pula dana cadangan.
Tidak sedikit kan biayanya? setidaknya, begitu menurut kami. Jadi, memang perlu kesungguhan dalam menabung. Lebih baik lagi jika memang setiap bulan ada dana yang memang dialokasikan khusus untuk tabungan haji, sehingga akan lebih bisa terukur dan terencana. 
Terkait dengan kemampuan finansial ini memang bisa dikatakan tidak mutlak, karena betapa banyak kisah orang yang "tidak berpunya" (dalam pandangan manusia) tetapi Allah yang "memampukannya". Atau sebaliknya, orang-orang yang sudah "mampu" secara finansial tetapi Allah belum mengundangnya.
Akan tetapi, sekali lagi itu adalah hal yang luar biasa atau di luar jangkauan akal kita. Yang bisa kita lakukan adalah hal-hal yang bisa terukur oleh kita atau sunnatullohnya (jika ingin punya uang banyak, harus banyak menabung), yaitu menabung (mengalokasikan sebagian gaji/pendapatan untuk tabungan haji). Dan itu pun insya Allah bisa dinilai sebagai bentuk kesungguhan kita untuk pergi haji. 

3. Persiapan jasmani
Ibadah haji ini cukup dikenal sebagai ibadah yang cukup mengandalkan kondisi fisik, mengingat ritual ibadahnya banyak butuh dukungan kondisi badan yang prima. Sehingga, banyak pula yang menganjurkan bahwa "pergilah haji saat muda/kondisi badan masih sehat". 

Beberapa persiapan yang bisa dikerjakan untuk melatih fisik yang prima sebelum berangkat :
- Berlatih jalan kaki
- Menjaga kondisi badan agar tetap prima
- Menyiapkan obat-obatan pribadi untuk dibawa ke sana (sebaiknya disiapkan juga copy resepnya)
- Konsultasi ke huisart/dokter pribadi : selain melakukan general check up, bisa diminta pula surat keterangan sehat apabila diperlukan (Milli Gorus tidak membutuhkan surat ini, mungkin di biro haji yg lain surat ini dibutuhkan). 
- Konsultasi ke huisart/ginekolog : khususnya bagi calon jama'ah haji putri, sebaiknya konsultasi juga terkait pengaturan jadwal haid. Sebagian ulama memperbolehkan untuk menunda haid untuk alasan ini. Dengan ditundanya masa haid, diharapkan kita bisa menjalani seluruh rangkaian ibadah haji/umrah (meski hanya thawaf yang melarang wanita haidh untuk melaksanakannya). Saya sendiri setelah berkonsultasi dengan dokter, diberi resep obat yaitu, Microgynon. Konsultasi ini sebaiknya + 2 bulan sebelum keberangkatan, agar obat sudah bekerja.
- Melakukan imunisasi Meningitis --> salah satu persyaratan pengurusan visa haji adalah "International certificate of vaccin"
Imunisasi ini diwajibkan bagi jama'ah haji/umrah (mulai usia 2 tahun) dan dilakukan selambat-lambatnya 10 hari sebelum berangkat. Suntik ini berlaku selama 3 tahun.
Untuk di Belgia, imunisasi dapat dilakukan di :
Inst.Tropische Genesekunde
Stiching van openbaar Nut

Kronenburgstraat 43/3

2000 ANTWERPEN

Tel. : 03/247.64.17

Jadwal buka : setiap hari Senin-Jum'at jam 14.00 - 16.00 CET (tanpa appointment)
Untuk biaya imunisasi, pengalaman saya kemarin (Agustus 2012) dikenakan biaya 57,66 Euro (sebagiannya diganti oleh asuransi).


bersambung...

No comments:

Post a Comment