Pekuburan Ma'la terletak sekitar 1 km di sebelah Timur Masjidil Haram, dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan jalan kaki.
Pekuburan ini sebenarnya sama seperti pekuburanlain yang ada di kota Mekkah. Menurut saya, setidaknya ada 2 hal yang membuatnya mendaji "berbeda" (baca : istimewa) dibandingkan yang lain, yaitu :
- Di sini dimakamkan beberapa orang terdekat Rasulullah SAW : Abdul Mutholib, Abu Tholib, Al Walid ibnu al Mughirah, Al-Qasim bin Muhammad, Sumayyah (muslimah pertama yang mati syahid), Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid, Asma’ binti Abu Bakar, Abdurahman bin Abu Bakar, Abdullah bin Umar bin Khattab, Abdullah bin Zubair, dan masih banyak lagi sahabat/kerabat Nabi saw yang dimakamkan di Ma’la. pekuburan ini konon adalah pekuburan keluarga bani Hasyim. Kemudian dijadikan pemakaman umum.
- Keutamaannya telah disebut dalam sebuah hadits yang terkait dengan pemakaman Ma’la, dari Abdullah bin Mas'ud ra, bahwa Rasulallah SAW bersabda, “Allah membangkitkan dari tempat ini (pemakaman Ma’la) dan dari seluruh tanah Haram 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab atau tanpa perhitungan dosa. Setiap orang dari mereka dapat membawa 70.000 orang. Wajah mereka cerah dan bersinar bagaikan bulan purnama."
Satu hal yang cukup menarik dari pekuburan ini juga adalah bentuk kuburannya. Berbeda dengan kuburan di Indonesia, yang berbentuk gundukan tanah dan ada batu nisannya. Kuburan di sini, tidak ada gundukan dan batu nisan. Kuburan hanya ditandai dengan batu, yang berukuran segenggaman orang dewasa. Jadi, kita tidak tahu itu kuburan siapa, termasuk lokasi kuburan Siti Khadijah pun tidak ada yang tahu. Menurut informasi dari sini, dulu katanya di atas kuburan Ummul Mukminin Khadijah ra ada kubah yang berukuran cukup besar. Akan tetapi kemudian dihancurkan. Wallohu a'lam
Kompleks pekuburan ini berada di sekitar pemukiman penduduk, hanya dibatasi oleh pagar tembok bercat putih, yang tingginya sekitar 1 meter. Hanya peziarah laki-laki yang dipersilakan masuk, peziarah perempuan hanya dipersilakan berziarah dan berdo'a dari luar pagar. Konon ceritanya, dulunya peziarah perempuan juga diperbolehkan masuk, sampai kemudian ada kejadian peziarah perempuan yang histeris (menangis berlebihan). Oleh karena itu, kemudian dikeluarkan aturan hanya laki-laki saja yang boleh masuk.
wallohu a'lam bish showab
No comments:
Post a Comment