sumber : dari sini
Labbaik allohumma labbaik
labbaik kalaa syarii kala kalabbaik
Innal hamda wanni'mata laka walmulk
Laa syarii kalak
Sesampainya di Mekah, setelah istirahat sejenak di hotel, kami bersama rombongan langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Umrah. Sepanjang jalan di atas bus, kami terus dibimbing untuk melantunkan talbiyah. Detik demi detik berlalu seakan melambat...
Ya Allah, ka'bah yg selama ini hanya kulihat dari TV, buku, foto, atau kutahu dari cerita orang saja...kini akan kulihat dengan mata kepala sendiri. Allohu Akbar! Lima belas menit di atas bus kulalui dengan setengah gelisah...dag dig dug.
Pelan tapi pasti "pertahanan"ku akhirnya jeboool! Tak lagi berkaca-kaca, tapi air mata ini mengalir dengan sendirinya saat kulihat bangunan yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il ini. Dengan agak berdesak-desakan kuberusaha mendekatinya.
Sepanjang tawaf pertama pun air mata ini terus mengalir, sambil lisan mengucap dzikir dan do'a. Apalagi saat membayangkan betapa besar kenikmatan yang kurasakan sebagai salah satu diantara jutaan tamu undangan-Nya. Tapi, juga ada sedih saat berandai-andai jika ada ummi juga di sini, bersamaku. In syaa Allah, next time... ^_^
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat)
manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia Padanya terdapat tanda-tanda yang
nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah
itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (Ali Imran 96-97)
No comments:
Post a Comment