Siang itu, ba'da dhuhur, kami berkumpul di hotel untuk berziarah ke beebrapa tempat. Akan tetapi karena lokasinya agak jauh, demi efisiensi waktu dan tenaga, kami akan berangkat dengan bus.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Jabal Nur, yang di "puncaknya" terdapat Gua Hira. Sesampainya di lokasi, kami tidak mendaki sampai atas (sampai Gua Hira).
Di sini kami diberikan penjelasan oleh Amin hodja. Meski mungkin sebagiannya sudah kami ketahui, tetap saja...mendengar cerita perjuangan atau kisah hidup sosok yang mulia SAW, membuat buku kuduk berdiri, hati bergetar dan embun-embun di sudut mata. termasuk ketika Amin hodja menjelaskan tentang bagaimana kebiasaan rasulullah untuk ber-khalwat (menyepi dan bertafakkur) di Gua Hira. Bagaimana beliau menerima wahyu. Ya Allah... betapa beliau orang yang kuat, kuat secara jasmani dan rohani. Allohumma sholli wasallim 'alaih. Dikisahkan, setiap hari, beliau bolak-balik naik turun gunung, untuk beribadah kemudian kembali lagi ke keluarganya. dan itu tidak hanya satu atau dua hari, tetapi berbulan-bulan, beliau rutin mengerjakannya. Belum lagi ketika menerima wahyu yang pertama, surat Al Alaq ayat 1-5. Saat beliau pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan, bersyukur sosok sang istri, ummul mukminin Khadijah ra, menenangkan beliau dengan berkata, “Demi Allah, tidak akan terjadi apa-apa. Allah tidak akan membuatmu hina, karena engkau selalu menyambung sanak kerabat, menolong fakir miskin, menghormati tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah”.
No comments:
Post a Comment