Ziarah ke Madinah Al Munawaroh
Alhamdulillah usai melaksanakan ibadah haji, kami berkesempatan untuk berziarah ke kota suci lainnya, yakni Madinah al Munawaroh. Kami menempuh perjalanan yang cukup panjang, sekitar 7 jam dengan bus, termasuk 45 menit istirahat di jalan dan berhenti di beberapa pos untuk pemeriksaan atau pembagian makanan dan buku-buku. Insya Allah kami akan di sini selama 8 hari, imam kami di MG Belgia menyampaikan tentang anjuran "arba'in", yaitu melaksanakan sholat fardlu 40 waktu di Masjid Nabawi. Meski haditsnya kurang kuat, buat saya itu semacam motivasi untuk mengoptimalkan ibadah dan berlama-lama di Masjid.
3-11 November 2012
Sekitar pukul 2.30 dini hari kami sampai di hotel Rehab Al Mesk. Kami langsung menuju kamar masing-masing...dan alhamdulillah kali ini, saya sekamar dengan beberapa teman yang sudah saya kenal dan bisa berbahas Belanda. Akhirnya bisa juga ber cas-cis-cus di kamar...hehe *padahal Belanda-nya juga baru seujung jempol..hihi* Kami langsung dipersilakan beristirahat karena juga belum masuk waktu Shubuh. Hitung-hitung kita meluruskan punggung lah, meski hanya sekitar 2 jam-an saja (karena sebelum subuh, kami sudah harus bangun lagi).
Sekitar jam 4.30 kami bangun dan bersiap ke masjid. Jantung ini agak berdebar...dag dig dug... --Bersiap menyambut keindahan dan keteduhan Masjid Nabawi, seperti cerita orang--, ambil terus melantunkan shalawat sepanjang jalan menuju hotel, tak jauh ternyata, sekitar 200m. Allohu Akbar...pipiku terkejut saat ada bulir-bulir hangat menetes saat kulihat masjid berkubah hijau itu. Cantik! Ini baru karya manusia, bagaimana dengan keindahan karya-Mu ya Allah, Surga-Mu! Kemudian kami langsung masuk ke dalam masjid yang sudah agak penuh. Mencari tempat dan kemudian menunggu adzan.
Seusai sholat, kami -jama'ah MG Belgia yang putri- berkumpul. Seima hodja, pemimpin rombongan putri mengingatkan kembali tentang jadwal harian kami dan ziarah. Setiap hari jam 3 pagi, kami harus berkumpul di masjid untuk melakukan Qiyamul lail dan khotmil Qur'an (setiap orang kebagian jatah 1 juz), kemudian ditutup dengan do'a bersama. Selain itu, kami pun akan berziarah ke beberapa situs bersejarah. Tak lupa, kami pun dipersilakan untuk mengunjungi Raudzah pada jadwal yang ada (ba'da shubuh, ba'da Dhuhur atau ba'da Isya). Meski banyak waktu luang di sini, kami sangat dianjurkan tidak melewatkan sholat berjama'ah lima waktu di Masjid Nabawi selama di sini. Mereka menjelaskan tentang Arba'in, fadhilah mengerjakan 40 waktu sholat di Masjid Nabawi untuk memotivasi kita. Apalagi kita akan di Madinah selama 8 hari saja, jadi 8 x 5 waktu sholat = 40. So, kita dianjurkan sekali tidak sekalipun tertinggal jama'ah di masjid. Alhamdulillah akan banyak hal yang saya pelajari di sini, semoga menambah keimanan pada Allah dan kecintaan pada Rasulullah SAW.
Selama di Madinah, selain banyak "berdiam diri" di Masjid Nabawi yang cantiiik dan "berburu" makanan Indo (bakso tepatnya...hehe), kami mengunjungi beberapa situs bersejarah, yaitu : Masjid Ghamamah, Masjid Abu Bakar ra, Masjid Ali bin Abi Thalib ra, Masjid Umar bin Khothob ra, Masjid Utsman bin Affan ra, Stasiun kereta api dan masjid Anbariya, pasar kurma, Museum Madinah, Pemakaman Baqi', Bukit Uhud dan pemakaman syuhada' Uhud, Masjid Qiblatain, Area perang Khandaq dan 7 masjid, Masjid Quba' (naik bus dan berjalan kaki), dan masjid Jum'ah. Setiap tempat memiliki sejarah tersendiri, kesan tersendiri, ... insya Allah ceritanya menyusul yaa. Delapan hari memang tak cukup untuk mengunjungi semua situs bersejarah di Madinah Al Munawarah, semoga di lain kesempatan kami bisa melanjutkan wisata ruhani ini. Aamiin
Allohumma sholli 'alaa Muhammad...
Alhamdulillah usai melaksanakan ibadah haji, kami berkesempatan untuk berziarah ke kota suci lainnya, yakni Madinah al Munawaroh. Kami menempuh perjalanan yang cukup panjang, sekitar 7 jam dengan bus, termasuk 45 menit istirahat di jalan dan berhenti di beberapa pos untuk pemeriksaan atau pembagian makanan dan buku-buku. Insya Allah kami akan di sini selama 8 hari, imam kami di MG Belgia menyampaikan tentang anjuran "arba'in", yaitu melaksanakan sholat fardlu 40 waktu di Masjid Nabawi. Meski haditsnya kurang kuat, buat saya itu semacam motivasi untuk mengoptimalkan ibadah dan berlama-lama di Masjid.
3-11 November 2012
Sekitar pukul 2.30 dini hari kami sampai di hotel Rehab Al Mesk. Kami langsung menuju kamar masing-masing...dan alhamdulillah kali ini, saya sekamar dengan beberapa teman yang sudah saya kenal dan bisa berbahas Belanda. Akhirnya bisa juga ber cas-cis-cus di kamar...hehe *padahal Belanda-nya juga baru seujung jempol..hihi* Kami langsung dipersilakan beristirahat karena juga belum masuk waktu Shubuh. Hitung-hitung kita meluruskan punggung lah, meski hanya sekitar 2 jam-an saja (karena sebelum subuh, kami sudah harus bangun lagi).
Sekitar jam 4.30 kami bangun dan bersiap ke masjid. Jantung ini agak berdebar...dag dig dug... --Bersiap menyambut keindahan dan keteduhan Masjid Nabawi, seperti cerita orang--, ambil terus melantunkan shalawat sepanjang jalan menuju hotel, tak jauh ternyata, sekitar 200m. Allohu Akbar...pipiku terkejut saat ada bulir-bulir hangat menetes saat kulihat masjid berkubah hijau itu. Cantik! Ini baru karya manusia, bagaimana dengan keindahan karya-Mu ya Allah, Surga-Mu! Kemudian kami langsung masuk ke dalam masjid yang sudah agak penuh. Mencari tempat dan kemudian menunggu adzan.
Seusai sholat, kami -jama'ah MG Belgia yang putri- berkumpul. Seima hodja, pemimpin rombongan putri mengingatkan kembali tentang jadwal harian kami dan ziarah. Setiap hari jam 3 pagi, kami harus berkumpul di masjid untuk melakukan Qiyamul lail dan khotmil Qur'an (setiap orang kebagian jatah 1 juz), kemudian ditutup dengan do'a bersama. Selain itu, kami pun akan berziarah ke beberapa situs bersejarah. Tak lupa, kami pun dipersilakan untuk mengunjungi Raudzah pada jadwal yang ada (ba'da shubuh, ba'da Dhuhur atau ba'da Isya). Meski banyak waktu luang di sini, kami sangat dianjurkan tidak melewatkan sholat berjama'ah lima waktu di Masjid Nabawi selama di sini. Mereka menjelaskan tentang Arba'in, fadhilah mengerjakan 40 waktu sholat di Masjid Nabawi untuk memotivasi kita. Apalagi kita akan di Madinah selama 8 hari saja, jadi 8 x 5 waktu sholat = 40. So, kita dianjurkan sekali tidak sekalipun tertinggal jama'ah di masjid. Alhamdulillah akan banyak hal yang saya pelajari di sini, semoga menambah keimanan pada Allah dan kecintaan pada Rasulullah SAW.
Selama di Madinah, selain banyak "berdiam diri" di Masjid Nabawi yang cantiiik dan "berburu" makanan Indo (bakso tepatnya...hehe), kami mengunjungi beberapa situs bersejarah, yaitu : Masjid Ghamamah, Masjid Abu Bakar ra, Masjid Ali bin Abi Thalib ra, Masjid Umar bin Khothob ra, Masjid Utsman bin Affan ra, Stasiun kereta api dan masjid Anbariya, pasar kurma, Museum Madinah, Pemakaman Baqi', Bukit Uhud dan pemakaman syuhada' Uhud, Masjid Qiblatain, Area perang Khandaq dan 7 masjid, Masjid Quba' (naik bus dan berjalan kaki), dan masjid Jum'ah. Setiap tempat memiliki sejarah tersendiri, kesan tersendiri, ... insya Allah ceritanya menyusul yaa. Delapan hari memang tak cukup untuk mengunjungi semua situs bersejarah di Madinah Al Munawarah, semoga di lain kesempatan kami bisa melanjutkan wisata ruhani ini. Aamiin
Allohumma sholli 'alaa Muhammad...
No comments:
Post a Comment