dan berkata, “Semoga
keselamatan tercurah pada kalian, wahai penghuni rumah kaum mukmin.
Kami dan kalian akan bertemu esok hari (hari Kiamat), dan sebagian dari
kita akan mengharapkan syafaat dari sebagian yang lain. Insya Allah,
kami akan menyusul kalian.
Ya Allah, ampunilah penghuni Baqi’
Al-Gharqad.” (Sunan As sughra, An-Nasa’i).
Baqi’ adalah nama suatu komplek pemakaman di dalam wilayah Kota Madinah yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi atau jika kita berdiri menghadap arah kiblat, maka Baqi' terletak tepat di sebelah kiri kita. Pintu masuknya terletak di dekat pintu gerbang luar masjid No 36A.
Dalam bahasa Arab, Baqi’ berarti tanah yang luas dan ditumbuhi oleh pepohonan. Tanah ini terdiri dari tanah lembut dan tidak berbatu, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai pekuburan.
Sejak zaman jahiliyah, Baqi’ telah berfungsi sebagai tempat pemakaman jenazah penduduk Madinah (Yatsrib). Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, tempat itu pun tetap dijadikan sebagai pemakaman umum penduduk Madinah, baik bagi orang Islam maupun Yahudi sampai saat ini. Jamaah haji yang meninggal dunia di Madinah pun dimakamkan di pekuburan Baqi’ ini. Kabarnya pun, areall pemakaman ini sempat mengalami perluasan.
Areal pemakaman Baqi’ sangat terkenal di kalangan kaum Muslimin dan sering diziarahi, terutama oleh jamaah haji dan umrah yang sempat berkunjung ke sana. Hal ini karena di pemakaman tersebut dimakamkan sekitar 10.000 orang sahabat dan keluarga Nabi Muhammad SAW.
Di antara para sahabat utama yang dimakamkan di sini ialah Utsman bin Affan ra (khalifah yang ketiga), Abbas bin Abdul Muthalib ra (paman Nabi Muhammad SAW), Abdurrahman bin Auf ra, Sa'ad bin Abi Waqas ra, dan sebagian dari syuhada yang gugur pada perang Uhud.
Dari foto di atas, tampak perbedaan batu nisannya, ada yang berupa batu kotak atau batu yang tak berbentuk. Hal ini hanya untuk membedakan antara makam syuhada Uhud (batu nisan kotak) dan makam biasa (batu nisan abstrak).
Ada juga makam Halimatus Sa’diyah ra, wanita yang menyusui Rasulullah SAW dan Shafiyah ra, bibi Rasulullah. Makam salah satu imam madzhab (ahli fiqih), Imam Malik ra, juga berada di sini.
Sedangkan di antara keluarga Nabi yang dimakamkan di sini ialah para istri Nabi seperti Aisyah binti Abu Bakar ra, Ummu Salamah ra, Ummu Habibah ra, Juwairiyah ra, Zainab binti Huzaimah ra, Hafsah binti Umar bin Khathab ra, Shafiyah ra, Saudah binti Zam'ah ra dan Mariyah Al-Qibthiyah ra. Putra-putri Nabi Muhammad SAW juga dimakamkan di sini, yaitu: Ibrahim ra, Zainab ra, Ummu Kultsum ra, Fatimah ra dan juga cucu Nabi, Hasan bin Ali ra.
Melihat banyaknya keluarga Rasulullah (ahlul bait) yang dimakamkan di sini, tidak aneh orang-orang penganut Syiah sering didapati berziarah ke sini. Sayangnya, kini muslimah dilarang masuk untuk berziarah ke pemakaman Baqi'. menurut cerita yang saya dengar dari Amin hodja, pemerintah Saudi memiliki alasan tersendiri. Sebelumnya, muslimah diperbolehkan untuk masuk ke lokasi, tetapi ada sebuah kejadian yang kurang baik (peziarah wanita -yang katanya dari Iran- tidak dapat mengontrol emosinya, meratap, histeris, dsb). Sehingga akhirnya muslimah hanya diperbolehkan berziarah dan berdo'a di pemakaman Baqi' dari luar pagar.
Oleh karena banyaknya para sahabat, syuhada dan keluarga Nabi SAW yang dimakamkan di sini, maka berziarah ke tempat itu menjadi salah satu kegiatan yang dianjurkan bagi jamaah haji dan umat Islam lainnya (yang sedang berkunjung ke Madinah). Manfaatnya, antara lain untuk mengingat dan meneladani perjuangan mereka serta mendoakan bagi keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Menurut riwayat yang diterima dari Abi Syaibah dan diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW setiap awal tahun selalu melakukan ziarah ke pemakaman Baqi’. Setiap berziarah ke sana, beliau mengunjungi makam para syuhada Badar dan Uhud. Dan di situ beliau membaca doa, “As-salamu’alaikum bima shabartum, fani’ma uqba ad-dar. (artinya : Kesejahteraan atas kalian semua atas kesabaran kalian menghadapi peperangan, sesungguhnya surga itu sebaik-baik tempat kembali).” Mengingat keistimewaan pemakaman baqi, yang juga disebut Jannatul Baqi, tidak sedikit dari ulama yang berasal dari luar Madinah, di saat sudah berusia lanjut, mereka memilih tinggal atau menetap di madinah. Dengan harapan, ketika mereka meninggal, mereka akan dimakamkan di Baqi.
wallohu a'lam bish showab
No comments:
Post a Comment